Mahalnya harga tokek membuat Parimin tergiur akan keuntungan yang didapat. Tanpa fikir panjang ia memutuskan untuk mencari tokok disekitar rumahnya mulai dari pohon melinjo yang kerap jadi sarang tokek, rumah penduduk, gedung sekolah, hingga bangunan kosong ia sambangi untuk mendapatkan tokoh sebagaimana harapannya.
Suasana Jalan Kampung Saat Parimin Mencari Tokek |
Cerita horor yang dialami oleh parimin terjadi pada malam selasa kliwon, sebuah malam sakral bagi orang-orang pemegang teguh budaya jawa. Selepas mengantar anak perempuannya tidur seperti biasa malam itu Parimin menyiapkan senter kepala, tongkat andalannya, serta karung bekas kantong gandum sebagai wadah tokek hasil buruannya.
Sebelum berangkat menggunakan sepeda buntutnya sebenarnya Istri Parimin sudah mengingatkan agar malam tersebut Parimin tidak keluar mencari tokek karena malam selasa kliwon. Selain takut di rumah tanpa ada seorang laki-laki ia juga takut terjadi apa-apa dengan suaminya. Namun tekat Parimin sudah bulat dan tidak menghiraukan perkataan istrinya.
Jin penunggu bangunan kosong
Sambil mengayuh sepeda-nya Parimin menajamkan pendengaran dan penglihatannya terhadap suara serta tanda-tanda keberadaan tokek di sekitar jalan yang dilaluinya. Ketika mendengar suara tokek baik di rumah warga maupun di pepohonan ia segera turun dari sepeda dan bergegas menangkap tokek hidup-hidup.Bangunan Kosong Bekas Puskesmas |
Singkat cerita sekitar pukul 11.30 malam Parimin sampai di bangunan kosong bekas puskesmas yang sudah lama tidak ditempati lagi. Disana memang terkenal banyak jin penunggu yang menghuni bekas puskesmas tersebut, namun karena Parimin mendengar suara tokek saling bersautan ia tak lagi menghiraukan cerita horor yang kerap didengarnya.
Di pojok bangunan ia telah melihat penampakan sosok tokek yang dicarinya, dengan sigap ia berhasil mendapatkannya dan langsung memasukan dalam karung gandum bersama puluhan tokek lain yang berhasil ditangkapnya. Tak puas dengan hal tersebut ia melihat sekelilingnya barang kali masih ada tanda-tanda keberadaan tokek disana.
Benar saja Parimin melihat banyak sekali kotoran tokek di lantai pinggiran dinding bangunan kosong tersebut. Reflek ia mengikuti jejak kotoran tokek yang berujung di pintu utama bangunan tersebut. Pelan-pelan ia membuka pintu tua itu dan berharap ada tokek besar yang dapat ia tangkap. Namun betapa kagetnya ia ketika di depan pintu yang ia buka berdiri sosok lelaki berbadan tinggi besar tanpa baju memandang dirinya dengan muka menyeramkan.
Baca Juga: Misteri Benteng MarlboroughIa baru tersadar bahwa yang ia hadapi tersebut adalah jin penunggu bangunan kosong itu. Badan yang gemetar serta keringat dingin bercucuran dari badan Parimin. Tanpa pertimbangan ia langsung membalikkan badan dan beranjak pergi dari bekas puskesmas tersebut. Sewaktu ia bergegas tersebut tanpa sengaja ia melihat jejak yang tadinya kotoran tokek berubah menjadi darah berceceran di lantai. Samar-samar namun keras didengarnya suara raungan dari dalam bangunan itu, mungkin jin penunggu marah akan kehadiran Parimin yang mengusik ketenangan tempat tersebut.
Si pencari tokek yang ketakutan akhirnya bergegas mengambil sepeda miliknya dan dikayuhnya sekuat tenaga untuk segera pergi dari halaman bangunan tua tersebut. Kayuhan sepeda tua Parimin berhenti di pinggir jalan raya di angkringan.
Cerita horor Dikejar jin penunggu bangunan tua
Kisah misteri yang dialami Parimin tidak berakhir begitu saja. Sejenak ia memutuskan untuk beristirahat memesan kopi pada penjual angringan sambil menceritakan cerita horor yang barusan ia alami. Penjual angkringan cukup tertarik mendengar cerita yang masih hangat tersebut hingga kopi pesanan Parimin telah habis.Ilustrasi Jin Yang Mengejar Parimin |
Waktu itu jam di HP Parimin menunjukkan pukul 01.10 WIB yang berarti perburuan hari itu harus dia akhiri. Sewaktu mengayuh sepeda melintasi jalanan sepi pinggir sawah ia kembali merasa merinding, bulu kuduk berdiri tegang dan pori-pori kulitnya terasa membesar semua. Parimin merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang. Ketika ia menengok ke belakang ia melihat ada sosok jin yang tadi berada di bangunan bekas puskesmas mengikutinya di belakang.
Baca Juga: Hantu Pocong di Rumah Sakit UmumDengan keadaan gugup setengah tak sadar Parimin menggenjot sepedanya sekuat tenaga dan sesekali menoleh ke belakang melihat jin yang mengejarnya. Namun semakin kuat ia mengayuh sepedanya jin yang mengejarnya itu semakin melesat cepat pula mendekati kencang laju sepedanya.
Perasaan tak karuan dirasakan Parimin, rasa takut, seram, gemetar, merinding, dingin, tegang dan lain sebagainya menambah malam itu semakin mencekam terasa dalam cerita horor tersebut. Hingga akhirnya setelah melewati jembatan waru jin yang mengikutnya itu tak lagi terlihat. Sambil menoleh ke arah belakang Parimin mengayuh sepedanya.
Setelah merasa lebih aman ia kemudian kembali menatap ke depan melihat jalanan gelap yang dilaluinya. Betapa terkejutnya ketika Parimin melihat di depannya sosok Jin yang tadi menghadang jalannya. Parimin yang tak bisa berbuat apa-apa lagi kemudian reflek membanting stang menuju ke arah jalan yang berbeda. Rupanya ia masih dikejar jin penunggu bangunan bekas puskesmas itu.
Singkatnya Parimin sampai di rumah dan buru-buru masuk lantas tidur. Cerita horor dikejar hantu penunggu bangunan tua ini rupanya dialami Parimin hingga beberapa hari. Hantu jin yang mengejarnya itu baru berhenti setelah Parimin mendatangi bangunan kosong bekas puskesmas untuk meminta maaf pada penghuni gaib di tempat itu serta membakar kemenyan dan memberikan sesaji kembang tujuh rupa.
Gimana teman jika kamu yang mengalami kisah nyata seperti itu? Tentunya sangat menakutkan dan seram. Semoga kamu terhibur membaca cerita horor kisah nyata dikejar jin penunggu bangunan kosong di atas.
0 komentar:
Posting Komentar