Saya memang sudah lupa kejadian tersebut terjadi pada hari apa yang jelas pada malam itu saya dan teman-teman sebut saja Yono, Daliman, dan Marwan telah janjian untuk bermain motor-motoran yang kami buat pada siang harinya sambil mencari melinjo di pekarangan-pekarangan pinggir kampung. Tahu kan melinjo? Bahan yang digunakan buat bikin emping itu lho. Dulu sewaktu saya masih kecil memang di kampung masih banyak pekarangan kosong dan tiap pekarangan warga pasti ada pohon melinjo meskipun Cuma satu dua pohon.
Saya dan Yono yang memiliki rumah berdekatan awalnya bertemu dan menghampiri Daliman serta Marwan di rumahnya masing-masing. Dengan bermodalkan mainan mobil-mobilan dari bambu dan dikasih penerangan berupa bolam kecil yang dikaitkan dengan batu baterai A4 sebanya 2 buah kami asyik menyurung mobil masing-masing.
Baca Juga: Cerita Nyata Tentang Hantu Sundel BolongSeperti rencana sebelumnya kami menyusuri pekarangan tetangga untuk mencari melinjo sambil asyik menyurung mobil mainan. Sebenarnya melinjo yang kami dapat tidak begitu banyak namun ketika Yono mengajak untuk meyudahi pencarian kami malam itu dan bergegas menuju pekarangan rumahnya untuk bermain tiba-tiba Daliman mengutarakan pendapat dan idenya.
“Sudah aja yuk cari melinjonya kita balik ke markas”, kata Yanto yang kemudian dibalas Daliman “Ayo tapi kita cari sekali lagi di pekarangan Mbah Dipo pinggir parit yang pohon melinjonya banyak dan pendek-pendek”.
Teman kami Daliman ini memang sangat menjengkelkan, dia selalu punya ide-ide konyol yang terkadang tidak masuk akal. Benar saja masih sambil mendorong mobil-mobilan kami menuju pekarangan Mbah Dipo yang berada di pinggir parit ujung barat kampung kami. Meskipun Marwan sebagai anak paling kecil terlihat ketakutan dan selalu menempel mendekati Daliman ia tetap ikut dengan kami, bagaimana tidak karena sebelumnya Marwan diancam Daliman kalau gak mau ikut disuruh pulang sendiri biar digondol wewe kaya suparman dulu katanya. Hehe memang bikin ketawa kadang ulah Daliman itu.
Setibanya disana Daliman ternyata tidak serta merta mencari melinjo melainkan tangannya yang panjang sambil meraih-raih biji melinjo yang masih di pohon. Haha kacau bener ini si Daliman gerutuku dalam hati, pantas saja tiap cari melinjo dia selalu dapat paling banyak dan terkadang masih berwarna hijau. Di tempat inilah kisah misteri hantu genderuwo melempar batu sambil berlari berawal. Pada saat kami sedang asyik menundukkan kepala mencari melinjo memang hawa dingin dan berbeda sangat saya rasakan. Bahkan Marwan merasa ada yang meniup tengkuk lehernya dari belakang sehingga dia celoteh memecah keheningan “Jangan niup leherku to Man, mrinding nih” katanya sambil mengiri Daliman yang menggodanya karena tadinya berada dibelakang.
Baca Juga: 11 Kisah Misteri Paling MengerikanDaliman yang sedang asyik panen melinjo pun sontak menjawab “hoe kamu tu kenapa Wan? Orang aku aja jalannya jauh kok dari kamu masak tiupanku nyampek di kamu”.
Karena mendengar jawaban itu kemudian Marwan mendekatiku sambil berbisik kepadaku tentang siapa yang meniupnya dari belakang.
Tiba-tiba akupun juga merasa merinding sama halnya yang dirasakan Marwan. Belum sempet saya mengajak untuk menyudahi petualangan malam ini tiba-tiba Marwan kembali berbisik jika dirinya kebelet buang air besar katanya.
Hadewh gak lihat sikon saja ni bocah, “Ya sudah sana BeOl di parit” kataku sambil menunjuk ke arah parit sebelah pekarangan tersebut:.
Sambil menunggu Marwan BeOl kami isi dengan bercanda, namun rupanya lampu kecil yang kami tempatkan di depan mobil mainan kami mulai redup dan kehabisan baterai.
Sementara itu Marwan masih terlihat asyik di parit dengan sesekali terdengan suar prat pret prat pret. Mendengar suara yang sangat jijik itu kemudian Daliman berteriak “ihh jijik bener kamu Wan, jangan disuarain kentut kamu kalau bersuara lagi kami tinggal lho”. Setelah itu beneran tidak terdengar suara prat pret seperti tadi, namun tiba-tiba Marwan teriak-teriak sambil terlihat ketakutan.
“Hua hua huaaa apa itu hitam-hitam” ..... teriak Marwan. Kemudian Yono bergegas mendekat dan menanyakan tentang apa yang dilihat Marwan.
Rupanya marwan melihat sosok misterius yang berada di atas pohon trembesi besar dan bergelantungan. Namun ketika Yono melihat ke arah yang sama makhluk itu sudah tak ada lagi disana. Kisah misteri hantu genderuwo benar-benar terjadi.
Saya dan Daliman pun kemudian mendekati mereka berdua yang masih mencari-cari disekitar tentang makhluk apa yang tadi berada di atas pohon.
Baca Juga: Kisah Misteri Hantu Pocong Makam KeramatTak lama kemudian ada suara blukkk.... kaya batu terjatuh ke parit, kamipun kaget dan berlari menjauh dari tempat itu.
Lagi-lagi Daliman yang konyol mengajak kami untuk mencari tahu benda apa yang tadi jatuh dan kamipun justru mendekat dan mencari benda tersebut di sekitar parit.
Tak lama dari itu tiba-tiba dari arah sebelah timur kami ada batu besar di lempar dan jatuh persis di samping kami. Sebelum berlari kami sempat menengok arah dimana batu besar itu berasal dan tiba-tiba ada sosok tinggi besar berbulu hitam yang berlari menjauhi tempat tersebut.
Ternyata makhluk yang tadinya dilihat Marwan juga makhluk itu tapi tidak sebesar itu tadinya. Barang kali hantu genderuwo yang kerap mengganggu orang yang lewat pinggir kampung kami ya sosok yang sama tersebut. Tanpa komando dari Daliman kami lari terbirit-birit menuju rumah masing-masing sambil ngos-ngosan.
Demikian sebuah cerita tentang dunia gaib khsusunya tentang penampakan hantu genderuwo di kampung kami. Semoga dapat menghibur teman-teman semua ya kisah misteri hantu genderuwo melempar batu sambil berlari di atas.
0 komentar:
Posting Komentar