Tak banyak menginformasikan siapa pelaku sebenarnya yang jelas pada masa itu warga masyarakat diresahkan dengan sering hilangnya benda berharga sekaligus uang yang mereka simpan. Hal ini turut menimbulkan keprihatinan sekaligus kecemasan bagi warga desa.Baca Juga: Pesugihan Ngujang Tulungagung
Berbekal tekad serta kekompakan warga selama sebulan penuh akhirnya masyarakat desa kami sebut saja desa misteri berhasil menyergab seekor babi yang disinyalir merupakan makhuk jadi-jadian. Mbah Ponco menuturkan bahwa peristiwa ini berawal ketika warga khususnya para kelompok ronda malam jumat memergoki seekor babi tengah berjalan di samping rumah Almarhum Pak Hardi seorang konglomerat di desa kami.
Dengan tekad bulat dan keberanian akhirnya mereka mampu menyergab hewan babi tersebut dan menyeretnya ke depan poskamling. Suara kentongan yang ditabuh berkali-kali oleh salah satu anggota ronda membangunkan hampir seluruh warga kampung.
Bukan hanya bapak-bapak melainkan juga para pemuda yang telah kesal dengan rumor yang beredar di wilayah mereka akhirnya memutuskan untuk menghajar babi itu.
Meskipun banyak warga yang merasa takut jika terjadi apa-apa pada diri mereka namun karena saking jengkelnya akhirnya dengan sabetan benda-benda tajam serta benda tumpul babi yang berwarna hitam pekat itu tewas seketika di tempat kejadian.
Melihat babi tersebut telah tewas dengan mengenaskan rupanya belum mampu menyurutkan emosi masyarakat, terlihat Pak Gombloh yang semasa mudanya terkenal dengan keberaniannya membawa sebotol minyak tanah dan mengguyurkan ke seluruh tubuh babi tersebut.
Warga sangat jengkel dan berharap babi itu berubah menjadi sosok manusia penganut pesugihan babi ngepet yang selama ini dianggap warga sebagai pengganggu ketentraman desa.
Belum sempat menyalakan api untuk membakar hewan jadi-jadian itu tiba-tiba dari kejauhan terdapat seorang wanita berlari sambil menangis menuju pos kamling seolah sangat terpukul dengan peristiwa tersebut.
Benar saja, wanita paruh baya sebut saja ibu Melati langsung memeluk hewan yang telah tewas oleh kroyokan warga itu sambil menangis tersedu-sedu.Baca Juga: Kisah Nyata Pesugihan Dewi Lanjar
Tak lama dari itu secara misterius babi yang tadinya telah diguyur minyak tangah di sekujur tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi sosok lelaki yang tak lain adalah suami dari Ibu Melati.
Masih menurut penuturan Mbah Ponco kejadian malam itu sangat menyeramkan sekaligus mengharukan. Warga yang tidak mampu menahan emosi bahkan ingin pula menghabisi Ibu Melati karena kepergok bahwa dia dan suaminya lah yang selama ini menjadi penganut pesugihan babi ngepet dan meresahkan warga sekitar dengan aksi mereka.
Namun karena ada sesepuh kampung yang menghalangi aksi brutal warga akhirnya peristiwa itu mampu dihindari.
Mereka memutuskan untuk membawa Ibu Melati ke Polsek terdekat dan mendapatkan ganjaran setimpal dari perbuatan yang ia perbuat bersama suaminya.
Usut punya usut ketika tengah melakukan aksinya Ibu Melati bertugas sebagai penjaga lilin sementara suaminya berubah menjadi seekor babi hitam kelam dan berkeliling kampung untuk mencuri benda-benda milik warga sekitar.
Nahasnya ketika suami Ibu Melati kepergok warga, sang istri yang bertugas menjaga lilin dan meniupnya jika api lilin tersebut terlihat bergoyang (menandakan bahwa suaminya tengah dalam keadaan bahaya) terngah tertidur pulas dan tidak melihat tanda bahaya tersebut.
Singkat cerita jasat suami Ibu Melati tidak diijinkan untuk dikebumikan di pemakaman setempat yang kemudian menurut cerita jasanya lantas dibawa ke rumah orang tuanya untuk dikebumikan di sana.
Sementara itu Ibu Melati yang telah merasa mukanya tercoreng sekaligus sedih karena kehilangan suami memutuskan untuk meninggalkan kampung kami dan pergi entah kemana. Demikian kisah cerita akibat pesugihan babi ngepet yang dituturkan oleh Mbah Ponco. Semoga memberikan hiburan.
0 komentar:
Posting Komentar