Gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Guan_She_Yin_statue_of_Sanggar_Agung_Temple,_Surabaya-Indonesia.jpg |
Baca Juga: Teror Hantu Tanpa Kepala Membalas Dendam
Penambang Pasir
Sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab tentu berharap mampu memenuhi kebutuhan keluarga baik istri maupun anak-anaknya. Begitu pula yang diharapkan Kang Wandi, ia bekerja keras tak kenal lelah sebagai penambang pasir di kali progo.Meskipun resiko yang ia hadapi tak sesuai dengan hasilnya namun kang Wandi tetap bekerja tak kenal lelah guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Lebih-lebih anak sulungnya kini sudah masuk bangku SMA sehingga kebutuhannya semakin bertambah.
Sekitar bulan november tahun lalu tepatnya pada musim penghujan keadaan kali progo sangat mengerikan karena banjir kiriman dari lereng gunung merapi. Tak heran jika para penambang memutuskan untuk tidak mencari pasir mengingat resiko yang dihadapi lebih besar.
Hal ini berbeda dengan Kang Wandi, pasalnya ialah satu-satunya tulang punggung keluarga. Pada suatu hari Kang Wandi merasa harus turun ke kali untuk mencari pasir meskipun air sungai terlihat besar dan deras. Cuaca mendung serta angin yang besar seolah mengabarkan bahwa sebentar lagi akan turun hujan deras.
Namun apa lah daya, meskipun telah disarankan teman-temannya untuk berhenti mencari pasir ia tetap bersikeras mondar mandir berenang ke tengah kali untuk mencari pasir.
Menurut penuturan beberapa temannya sekitar setengah jam Kang Wandi memaksakan diri untuk menambang pasir tiba-tiba ia tak terlihat lagi. Teman-temannya yang berada di lokasi pinggir kali progo berusaha mencari dan menyisir sungai namun tak membuahkan hasil.
Karena yakin bahwa Kang Wandi terseret arus air sungai yang deras akhirnya mereka memberanikan diri untuk melapor kejadian tersebut kepada Tim Sar untuk memberikan bantuan pencarian. Selain itu ada pula yang menghubungi keluarganya perihal musibah yang dialami oleh Kang Wandi.
Suasana semakin mencekam tatkala istrinya mencoba untuk datang ke tempat suaminya biasa mencari pasir. Di pinggir sungai ia hanya menemukan celana panjang, handphone, dan ikat pinggang milik Kang Wandi. Tangisan serta raungan sang istri tak lagi dapat terbendung hingga ia jatuh pingsan. Sampai disini tak ada seorang pun yang mengira jika Kang Wandi tengah diculik Kanjeng Ratu kidul penguasa pantai selatan jawa.
Di lain sisi Tim Sar gabungan dari Provinsi D.I.Yogyakarta tengah sibuk menyisir aliran sungai progo mencari keberadaan lelaki paruh baya yang diduga kuat terseret arus banjir. Hari pertama usaha Tim Sar tak membuahkan hasil karena terkendala cuaca yang ekstrim serta aliran sungai yang deras karena banjir.
Pencarian Tim Sar masih berlangsung hingg 3 hari lamanya, namun usaha mereka sia-sia belaka. Tak ada tanda sedikitpun yang ditemukan terkait dengan Kang Wandi.
Diculik Kanjeng Ratu Kidul
Siapa yang tak kaget dan histeris ketika seseorang yang dinyatakan hilang dan terhanyut di kali progo itu terlihat pulang ke rumah tanpa luka sedikitpun.Gambar https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Yudhisthira_with_a_dog_as_a_chariot_from_heaven_arrive.jpg |
Ya, pada hari ke-4 setelah ia dinyatakan hilang Kang Wandi tiba-tiba muncul di depan rumah dan mengetuk pintu agar dibukakan. Tangisan bahagia dari anak dan istrinya terlihat manakala sang kepala keluarga itu ternyata masih selamat. Istri dan anak-anaknya memeluk erat Kang Wandi seolah tak ingin terpisah kembali.
Sepulangnya Kang Wandi lantas bercerita bahwa selama tiga hari tiga malam dirinya diminta oleh seorang ratu untuk membantu kerepotan kerajaannya yang sedang mengadakan acara besar.
Bahkan Kang Wandi pulang membawa segepok lembaran uang ratusan ribu rupiah dan mengatakan itu upah dari kerajaan tersebut. Rupanya Kang Wandi selama menghilang ini diculik Kanjeng Ratu Kidul untuk membantu acara yang sedang diadakannya di kerajaan gaib pantai selatan.
Kisah misteri diculik Kanjeng Ratu Kidul ini sontak menjadi buah bibir warga sekitar. Bahkan beberapa personil Tim Sar juga berdatangan ke rumah Kang Wandi untuk menyatakan kebenaran tersebut. Banyak pula para wartawan yang datang silih berganti mencari tahu kebenaran berita yang menghebohkan Jogja itu.
Ketika ditanya oleh para wartawan dan warga Kang Wandi juga menuturkan bahwa tak sadar dan tak ingat bagaimana awal mula kejadiannya. Yang jelas dia merasa ada seseorang yang mengajaknya naik sebuah kereta kuda berhiaskan intan permata hingga menuju sebuah kerajaan besar yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Di kerajaan itulah Kang Wandi diminta untuk membantu mempersiapkan barang pecah belah guna menjamu tamu kerajaan pada acara besar yang ia pun tak tahu acara apa. Yang jelas ia menambahkan bahwa selama tiga hari ia berada di sana banyak sekali tamu berdatangan tiap harinya hingga ia perkirakan mencapai ribuan tamu yang hadir dalam seharinya.
Waktu kejadian itu Kang Wandi tak menyadari bahwa dirinya tengah diculik kanjeng ratu kidul penguasa kerajaan gaib di pantai selatan jawa. Yang ia tahu hanyalah berusaha bekerja sebaik-baiknya agar mendapatkan upah sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Anehnya lagi seusai acara tersebut Kang Wandi kembali diminta naik kereta kencana dan diantar pulang sampai di depan rumah. Dalam perjalanannya ia tak bisa banyak bercerita karena semuanya terlihat asing dan sangat menyilaukan pandangannya. Demikian sebuah kisah misteri diculik Kanjeng Ratu Kidul yang pernah dialami oleh seorang penambang pasir di wilayah Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar