Pada akhir tahun 2006 yang lalu tepatnya bulan desember saya mendapatkan tugas untuk melakukan pertemuan di kantor pusat Jepang. Waktu itu saya memang tidak sendiri melainkan bersama Ibu Weni dan Mas Bangun. Yah, begitu mendapatkan surat tugas dari atasan hati saya langsung berbunga-bunga, “kapan lagi bisa ke luar negeri secara gratis” gumamku dalam hati.
Singkatnya, pada hari minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB kami berangkat dari tanah air menuju negeri matahari terbit menggunakan salah satu jasa angkutan udara. Pada keesokan harinya kami bergegas menuju kantor pusat sekitar jam 8 waktu setempat, dan ternyata sudah ditunggu oleh tim divisi utama untuk meeting mengenai masalah pembukaan kantor cabang di wilayah Yogyakarta.
Rapat tersebut memang sangat penting karena rencana perusahaan kami untuk membuka kantor cabang di wilayah Yogyakarta mengalami kendala. Sebagaimana yang kita ketahui bersama pada pertengahan tahun 2006 tersebut Yogyakarta diguncang gempa dahsyat yang membuat perusahaan kami menunda rencana pembukaan kantor baru di wilayah tersebut.
Setelah 5 jam rapat tersebut akhirnya tim divisi utama memberikan keputusan final terhadap permasalahan yang kami hadapi. Selepas keluar dari kantor pusat Bu Weni memberikan usulan bagaimana jika kami menghabiskan waktu untuk sekedar berkeliling di sekitar wilayah perkantoran sambil menunggu jadwal penerbangan. Usulan Bu Weni tersebut tentu saja aku sambut dengan gembira bersama Mas Bangun.
Keangkeran Istana Himeji
Setelah melakukan perjalanan menggunakan taksi selama kurang lebih 20 menit kami memutuskan untuk berhenti di dekat sebuah bangunan layaknya istana yang ternyata bernama“Istana Himeji”. Entah bangunan ini merupakan tempat wisata atau bukan yang jelas saya, Bu Weni, dan Mas Bangun merasa tertarik dengan kemegahannya.Singkatnya kami memutuskan untuk turun dari taxi dan mencari jalan menuju gedung megah tersebut melalui anak tangga.
Bangunan kokoh dan megah tersebut ternyata merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang kini menjadi salah satu tempat bersejarah di Jepang. Menurut sejarah Istana Himenji tersebut dibangun sekitar abad ke-14. (Baca Juga: Berwisata ke Istana Hantu Mesir, Berani?)
Meskipun bangunan tersebut sangat terlihat megah dan kokoh namun begitu memasuki pintu gerbang perasaan saya jadi tidak karuan. Entah kenapa yang jelas hawa dingin yang meniup tengkuk leher membuat saya merinding.
Perjalanan kami lanjutkan kembali dengan masuk ke wilayah bangunan Istana Himeji. Tembok kokoh dengan warna putih memperlihatkan bahwa pada masa lalu tempat ini menjadi salah satu gedung yang sangat dibanggakan masyarakat Jepang.
Sambil berkeliling tempat tersebut saya tetap saja merasa tidak nyaman, saya merasa ada seperti ada seseorang yang mengikuti dari belakang. Meskipun saya sering kali menoleh ke belakang namun tidak terlihat ada sesuatu yang di belakang kami. Saat sore menjelang dan mentari mulai tenggelam suasana semakin sepi bahkan tak terlihat rombongan lain yang berada di tempat ini.
Saya sebenarnya sudah tidak lagi jinak di Istana Himeji tersebut, namun saya sungkan untuk mengajak Bu Weni dan Mas Bangun yang tengah asyik berfoto-foto dengan kamera digitalnya.
Hingga akhirnya saya benar-benar terkejut ketika melihat sosok penampakan wanita di balik tiang sebelah ruangan penjara. Wanita itu terlihat berpakaian kimono dengan rambut terurai serta wajah yang sangat pucat ia terlihat menatap tajam ke arah kami. Anehnya ketika saya tanya ke Mas Bangun dia tidak melihat apa yang saya lihat.
Pengalaman mistis tersebut benar-benar membuatku ketakutan sampai-sampai tak terasa aku selalu berjalan menempel ke Mas bangun. Sambil sekali-kali melirik ke belakang karena merasa sosok tersebut masih saja mengikuti kami dari belakang. Yang benar saja, wanita itu masih saja mengikuti kami seolah ingin mengatakan jika kami harus segera pergi dari Istana Himeji.
Perasaan saya akhirnya lega juga ketika kami melangkahkan kaki keluar dari bangunan istana tersebut. Saat itu saya belum berani cerita baik pada Mas Bangun maupun Bu Nur karena takut jika mengganggu kegembiraan kami. Baru sehari setelahnya saat kami sudah sampai ke Indonesia saya menceritakan kejadian tersebut.
Meurut informasi yang saya cari melalui internet rupanya di tempat wisata Istana Himeji memang kerap terjadi penampakan sosok wanita cantik seperti apa yang saya lihat waktu itu. Katanya sih wanita itu dulunya merupakan salah satu pelayan Istana yang meninggal dunia akibat dibunuh karena dianggap telah berhianat.
Demikian pengalaman mistis saat wisata ke Jepang yang pernah saya alami, semoga bisa menjadi hiburan buat sahabat semua. Oh iya dengar-dengar saat ini Istana Himeji telah ditutup dan tak lagi boleh dikunjungi secara umum. Entah apa yang menyebabkan itu terjadi apakah karena keangkeran bangunan tersebut atau karena sebab lain saya tidak tahu dengan pasti.
0 komentar:
Posting Komentar